Webinar Nasional Agroteknologi: “Inovasi Pertanian Berkelanjutan melalui Pengelolaan Sumber Daya Pertanian dan Teknologi Budidaya Tanaman”
Pada hari Kamis, 20 Maret 2025, Program Studi Agroteknologi Universitas Bale Bandung telah menyelenggarakan Webinar Nasional Agroteknologi dengan tema “Inovasi Pertanian Berkelanjutan melalui Pengelolaan Sumber Daya Pertanian dan Teknologi Budidaya Tanaman”. Kegiatan ini dipandu oleh Dian Murti Minangsih, S.TP., M.P. selaku moderator.
Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Bale Bandung, Dr. Ibrahim Danuwikarsa, M.S. Webinar ini menghadirkan narasumber yang merupakan pakar dan praktisi di bidang pertanian, antara lain:
- Dr. Khais Prayoga, S.P., M.P. (Pusat Penelitian Teh dan Kina).
Topik: Strategi Konservasi dan Pengembangan Plasma Nutfah Kina Indonesia. - Dr. Endang Kantikowati, Dra., M.P. (Dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Bale Bandung).
Topik: Penggunaan Biochar pada Sistem Budidaya Tanaman. - Yudi Yusdian, S.P., M.P. (Dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Bale Bandung).
Topik: Teknik Pemupukan dalam Peningkatan Produksi Tanaman.

Webinar diikuti oleh 198 peserta dari berbagai kalangan, antara lain:
- Akademisi dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia
- Pegawai dan pejabat dari instansi pemerintah terkait
- Peneliti dari lembaga penelitian
- Masyarakat umum yang memiliki minat terhadap inovasi dan teknologi di bidang pertanian
Peserta yang menghadiri webinar ini berasal dari berbagai daerah mulai dari Aceh, Yogyakarta, Lampung, Malang, Bandung, Tasilmalaya, Garut, Surabaya, Gorontalo, Indramayu, Madura, Papua Barat, Jember, Pekanbaru, Palembang, dan lain sebagainya.
Tujuan diselenggarakannya webinar ini adalah untuk memberikan wawasan dan informasi terkini mengenai strategi serta inovasi dalam sistem pertanian modern guna mendukung keberlanjutan produksi dan ketahanan pangan nasional. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah komunikasi dan diseminasi informasi bagi para pelaku di bidang pertanian, guna mendorong kolaborasi serta pertukaran pengetahuan yang konstruktif.